Student Commuter: New (Used) Trains on KRL Commuterline is (Finally) Coming?

Hugo Chaska
3 min readMay 25, 2023

--

Sumber: CNN Indonesia

Good News! Impor KRL bekas sepertinya sudah semakin dekat ya. Sekarang, kuncinya tinggal di Kemenkomarves. Ayo Pak Luhut, semua di tangan Anda sekarang.

Jujur, pertama kali baca berita ini, gue cukup kagum. Seinget gue, kemarin sempat terjadi polemik ketika Kemenperin tidak menyetujui impor KRL bekas Jepang dikarenakan visi-misi TKDN. But hey, it’s probably a good thing when we are coming really, really close to actually importing some used trains from Japan.

In case you missed it; KRL yang akan diimpor adalah seri E217, yaitu salah satu seri kereta yang dioperasikan oleh East Japan Railway Company (JR East), salah satu operator KRL di Jepang yang di mana kita juga sudah berpengalaman mengimpor beberapa rangkaian KRL dari mereka. Kereta ini hadir dalam berbagai stamformasi (gerbong), ada yang 4, 5, 10, bahkan 11 kereta dalam satu rangkaian. Walaupun gue belum dapet info rangkaian berapa kereta yang akan diimpor, it seems to only make sense kalau yang diimpor adalah rangkaian 10 kereta atau lebih.

Ini dia keretanya guys, cukup ganteng yah. Sumber: Wikimedia Commons

Untuk beberapa yang nanya, “Ngapain kita perlu kereta lagi? Bukannya udah banyak ya sekarang di Commuterline?”. Well, sayangnya tidak. KAI Commuter udah berencana mempensiunkan 10 rangkaian KRL untuk 2023 dan 16 rangkaian untuk 2024. Ya, ini udah pasti artinya lautan manusia di stasiun-stasiun besar kayak Manggarai, Tanah Abang, ataupun stasiun lainnya akan semakin luas. Semakin banyak orang berdesak-desakan di stasiun, menunggu kereta yang semakin sedikit. KAI Commuter sendiri sebenarnya udah punya rencana untuk beli KRL rakitan lokal dari PT INKA di Madiun, tapi itu baru direncanakan rampung per 2025. Di sinilah masuk ide impor KRL bekas untuk menjadi interim solution.

Here’s my hot take; gue sebenarnya cukup skeptis dan pesimis dengan rencana impor ini, mengingat rencana impor ini menuai banyak sekali kontroversi dan problematika. If anything, tadinya gue mikir kenapa kita ga impor aja sama Cina? Toh kan kita udah menjalin hubungan kerjasama yang cukup menjanjikan di bidang perkeretaapian dengan mereka (baca: Kereta Cepat Indonesia-Cina).

Ilustrasi KCIC CR400AF yang akan berdinas di Jakarta-Bandung. Sumber: kcic.co.id

Tadinya gue sempat mikir; apa mungkin Pak Luhut akan mengalihkan atensi impor KRL kita ke Cina juga? Mengingat beliau juga memiliki posisi yang cenderung mendukung terhadap jalinan kerjasama bilateral Indonesia-Cina. I mean, if I know anything about the Chinese, is that they could make anything in a pinch. Ingat rumah sakit darurat mereka pas jaman Covid? Yep, mereka bangun rumah sakit aja bisa cuma 7 hari. Sure, bangun rumah sakit beda dengan bangun kereta, but you get the point. Though it may seem interesting, tapi kayaknya kecil kemungkinan kita akan impor KRL dari Cina juga.

Teman-teman railfans, terutama mereka yang ada di komunitas J5 Community, sangat mendukung akan rencana impor KRL ini. Mereka seringkali menggunakan #E217Sweep untuk menyuarakan dukungan mereka. Me? I’m just a nobody trying to be realistic. Gue tentunya akan berterima kasih kepada Pak Luhut dan jajaran pejabat lainnya serta pihak-pihak yang bertanggung jawab apabila rencana impor KRL ini menjadi kenyataan dan kita bisa melihat rangkaian-rangkaian E217 dibongkar muat di Tanjung Priok. Tapi di sisi lain gue juga paham kalau ternyata kemudian Pak Luhut menolak rencana impor KRL bekas ini, dengan alasan tertentu seperti misalnya menunggu kesiapan PT INKA untuk kontrak KRL tahun 2025 nanti, ataupun alasan lainnya yang masih masuk akal.

Akhir kata, mendengar kabar bahwa rencana impor KRL ini selangkah semakin dekat, gue tentunya sangat senang. Namun, gue juga tetap ingin berpikir realistis dan mencoba untuk tidak kecewa apabila rencana ini pun dibatalkan.

(Oh yea, it’s my birthday today, thank you buat yang udah ngucapin ya gaes)

--

--

Hugo Chaska
Hugo Chaska

Written by Hugo Chaska

I write stuff, whenever I feel like doing it. Mostly about public transport. Semua tulisan murni opini saya, tidak mewakili pihak tertentu.

No responses yet