Student Commuter: A Wild Idea for KRL Commuterline
Here’s my wild idea; kenapa nggak kita adaptasi aja desain LRT Jabodebek untuk kebutuhan rangkaian KRL Commuterline?
Jadi, seperti yang mungkin kita tau, KRL Commuterline ada rencana untuk impor rangkaian kereta bekas dari Jepang untuk menggantikan rangkaian yang mau dipensiunkan, 10 rangkaian di 2023 dan 16 rangkaian di 2024. Nah, masalahnya rencana ini kan udah ditolak juga yah sama Kemenperin, salah satunya dengan dalih tidak memenuhi TKDN. Usulan gue simpel; kenapa kita nggak mengadaptasi kereta LRT Jabodebek yang beberapa bulan lagi operasional untuk dioperasikan di jalur-jalur KRL Commuterline? Hal ini mengingat kereta LRT Jabodebek juga udah buatan PT INKA dengan TKDN yang udah lumayan juga.
Sebenarnya, kalau langsung ditambah jumlahnya untuk sebagian dipake di Commuterline sih gue yakin nggak kompatibel ya, karena ada tiga hal utama yang menjadi concern gue. Pertama, LRT Jabodebek sistem kelistrikannya mengandalkan sistem third rail (asupan listrik melalui rel ketiga di samping rel untuk roda kereta), sementara kelistrikan kereta Commuterline mengandalkan sistem overhead wire (asupan listrik melalui kabel di atas jalur kereta). Kedua, lebar sepur (lebar rel) LRT Jabodebek pake standar sepur internasional yaitu 1.435 mm, sementara lebar sepur Commuterline pake standar narrow gauge yaitu 1.067 mm, setara sama yang kebanyakan dipake di Jepang. Ketiga, satu rangkaian LRT Jabodebek isinya cuma 6 kereta (6 gerbong), sementara rangkaian kereta di KRL Commuterline rata-rata panjangnya 8–12 kereta.
Bagaimana cara bikin kereta LRT Jabodebek kompatibel untuk KRL Commuterline? Ya, tentunya dengan memodifikasi beberapa fitur yang tadi udah gue jelasin. Menurut hemat gue, PT INKA kan lumayan yah skill engineering-nya, harusnya bisa lah kalo masalah beginian doang. Kelistrikan diganti pake overhead wire, lebar sepur (dan dimensi kereta) disesuaikan untuk rel 1.067 mm, dan rangkaian digandain aja jadi 12 kereta. Sepertinya terlihat cukup mudah, bukan?
Tapi ya, mungkin ini cuma rencana ngawur gue aja sih. Kalau dipikir-pikir, KAI Commuter juga udah ada rencana pengadaan KRL baru yang katanya kerjasama dengan J-TREC (perusahaan kereta Jepang) yang setidaknya kereta baru paling cepat siap 2025. Lagipula, kayaknya impor rangkaian E217 bekas dari Jepang untuk mengisi kekosongan sementara juga lebih cepet sih daripada harus bangun kereta lagi di PT INKA. Entahlah, solusi krisis kekurangan armada KRL Commuterline sepertinya hanya akan terjawab paling cepat ya akhir tahun ini.